Cellia . E / 111301041
Anak usia dini merupakan tahapan penting kehidupan dalam hal perkembangan anak secara fisik, intelektual, emosional dan sosial. Pertumbuhan kemajuan kemampuan mental dan fisik pada tingkat menakjubkan dan proporsi yang sangat tinggi dari pembelajaran terjadi dari lahir sampai usia enam. Ini adalah saat ketika anak-anak sangat membutuhkan perawatan pribadi berkualitas tinggi dan pengalaman belajar.
Pendidikan dimulai dari saat anak itu dibawa pulang dari rumah sakit dan terus pada saat anak mulai menghadiri kelompok bermain dan taman kanak-kanak. Kemampuan belajar dari manusia terus selama sisa hidup mereka tetapi tidak pada intensitas yang ditunjukkan dalam tahun-tahun prasekolah. Dengan pemikiran ini, bayi dan balita membutuhkan pengalaman positif pembelajaran dini untuk membantu perkembangan intelektual, sosial dan emosional dan ini meletakkan dasar untuk keberhasilan sekolah nanti.
Aspek – aspek yang dikembangkan oleh pemberian pendidikan prasekolah, adalah sebagai berikut:
1. sosial
Pendidikan anak usia dini juga sangat penting bagi perkembangan sosial anak, dimana hal yang perlu dikembangkan ialah menolong teman dan orang dewasa, mau berbagi, mau mengalah, menghargai, tidak menggangu, mendengarkan dan memperhatikan teman bicara, dll. Guru pun memiliki tugas membina dan mengembangkan sikap anak didik menuju sikap yang diharapkan. Dalam pendidikan anak usia dini, kegiatan yang serin dilakukan ialah bermain dimana anak dapat belajar menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial. Dalam permainan anak berhadapan dengan berbagai karakter yang berbeda, sifat dan cara berbicara yang berbeda pula, sehingga ia dapat mulai mengenal heterogenitas dan mulai memahaminya sebagai unsur penting dalam permainan. Melaui pendidikan anak usia dini pula, anak akan diajarkan untuk menghormati orangtua dan guru serta memahami karakter teman-temannya.
2. emosional
Dalam bidang emosinal, melalui pendidikan anak usia dini, anak akan belajar mengontrol emosi dalam berinteraksi dengan orang lain dimana hal itu akan mempengaruhi kepribadiannya. Dengan berinterkasi bersama teman-teman sebayanya melaui bermain, anak dapat membuat dunianya lebih berwarna,sehingga perasaan kesal, marah, kecewa, sedih, senang, bahagia akan secara komplit ia rasakan. Hal ini akan menjadi pengalaman emosional sekaligus belajar mencari solusi untuk menanggulangi perasaan-perasaan tersebut di kemudian hari. Selain itu, melalui pendidikan anak usia dini, anak juga dapat mempelajari arti penting nilai keberhasilan pribadi dalam kelompok, serta belajar menghadapi ketakutan, penolakan, juga nilai baik dan buruk yang akan memperkaya pengalaman emosinya. Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi. Anak-anak yang memiliki kecerdasan emosi (EQ) yang baik akan memiliki masa depan yang lebih cerah daripada anak yang tidak, karna ia tahu bagaimana menempatkan dirinya.
3. Kognitif
Anak usia dini umumnya mengacu pada periode sejak lahir sampai usia 5 tahun. Perkembangan kognitif seorang anak pada anak usia dini, yang mencakup keterampilan membangun seperti pra-membaca, bahasa, kosakata, dan berhitung, mulai dari saat anak lahir. Ilmuwan telah menemukan bahwa otak memperoleh sejumlah besar informasi mengenai bahasa dalam tahun pertama kehidupan bahkan sebelum bayi bisa berbicara. Pada saat bayi mengucapkan atau memahami kata-kata pertama mereka, mereka tahu yang mana khusus terdengar menggunakan bahasa mereka, apa yang terdengar dapat dikombinasikan untuk menciptakan kata-kata, dan tempo dan irama kata dan frase.
Ada hubungan kuat antara perkembangan kognitif seorang anak pada awal kehidupan dan tingkat keberhasilandi kemudian hari. Tidak mengherankan, pengetahuan anak dari alfabet di TK adalah salah satu prediktor yang paling signifikan dari apa kemampuan membaca kesepuluh kelas yang anak akan.
Ketika anak-anak usia dini diberikan lingkungan kaya bahasa dan interaksi melek huruf yang penuh dengan kesempatan untuk mendengarkan dan menggunakan bahasa terus-menerus, mereka dapat mulai untuk mendapatkan bagian penting untuk belajar bagaimana membaca. Seorang anak yang masuk sekolah tanpa keterampilan ini berisiko akan tertinggal dibelakang
4. Fisik
Anak-anak prasekolah membutuhkan kesempatan untuk berolahraga. Untuk belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-otot besar di lengan dan kakinya, anak Anda perlu melempar dan menangkap bola, berlari, melompat, memanjat dan menari untuk musik. Untuk belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-otot kecil di tangan dan jari, ia perlu warna dengan krayon, menyusun puzzle, menggunakan blunt-tipped-keselamatan-gunting, zip jaketnya dan memahami benda-benda kecil seperti koin.
Anak-anak prasekolah membutuhkan kesempatan untuk berolahraga. Untuk belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-otot besar di lengan dan kakinya, anak Anda perlu melempar dan menangkap bola, berlari, melompat, memanjat dan menari untuk musik. Untuk belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-otot kecil di tangan dan jari, ia perlu warna dengan krayon, menyusun puzzle, menggunakan blunt-tipped-keselamatan-gunting, zip jaketnya dan memahami benda-benda kecil seperti koin.
Sumber:
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://georgewbush-whitehouse.archives.gov/infocus/earlychildhood/sect2.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.online-information.org/education/preschool/preschool_education.html
http://www.dokteranak.net/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini-149.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar